Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

Dalam wawancara eksklusif dengan mahbx.com , Max Verstappen memberi gambaran sekilas tentang mindsetnya saat membahas pertarungan titelnya melawan Lewis Hamilton, mengapa dia tidak menganggap F1 terlalu serius, dan bagaimana dia menjadikan Cristiano Ronaldo sebagai inspirasi.
Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

Max Verstappen tampil cukup tenang sepanjang musim ini, hal yang jaraꦯng terlihat dari seorang pembalap muda di tengah pertarungan sengit untuk titel F1 pertamanya.

Kemenangan brilian di Grand Prix Pranc♓is memperpanjang keunggulan di klasemen atas Lewis Hamilton menjadi 12 poin setelah 7 balapan pembuka musim 2021. Dan ini merupakan musim pertamanya benar-benar terlibat dalam pertarungan gelar.

Max meman🎉g masih berusia 23 tahun, tetapi dia telah membawa dirinya dengan pendekatan yang sangat tenang dan sama sekali tidak terganggu keti🅠ka berada dalam teritori yang belum pernah dijamahnya.

Sifat santai Verstappen terlihat ketika Editor F1 mahbx.com, Lewis Larkam, duduk bersamanya di Zoom untuk wawancara eksklusif menjelang bala🌃pan akhir pekan lalu di Pa𝐆ul Ricard.

“Sejujurnya saya tidak terlalu memikirkannya,” kata Verstappen tentang keunggulannya dalam kejuaraan. “Orang-orang terus mengatakan kepada saya🌞 bahwa saya [memimpin], dan saya tahu itu, tetapi ke𒁏tika saya di rumah saya tidak memikirkan itu.

“Saya hanya ingin pergi ke balapan berikutnya dan mencoba untuk menang lagi. Saya tahu itu tidak selalu mungkin, tetapi tentu saja kami mencoba sebagai tim setia๊p akhir pekan untuk mendapatkan yang terbaik darinya.”

Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

Adopsi mindset baru

Verstappen t༒idak pernah kekurangan kepercayaan diri. Dia selalu seperti i🗹tu sejak masuk ke F1 sebagai debutan tahun 2015, saat itu umurnya masih 17 tahun.

Keyaki♒nan pada kemampuannya sendiri membantu Verstappen mendapatkan promosi cepat ke Red ඣBull, dan kemudian meraih kemenangan perdana yang sensasional pada debutnya di tim senior Red Bull pada GP Barcelona 2016, menjadikannya pemenang termuda F1 di usia 18 tahun.

Meski kecerobohan sering kali membuat Verstapen rentan kecelakaan, pada akhirnya itu yang memberinya sumber pengalaman untuk belajar, membantunya me𝕴ningkat sebagai seorang pembalap.

Memasuki tahun ketujuhnya di Formula 1, Verstappen saat ini memiliki kedewasaan dan ketenangan, yang melen꧟gkapi kecepatan serta bakat alaminya yang tidak perlu dipertanyakan lagi.

“Tentu saja pengalaman selama bertahun🐽-tahun membantu tetapi saya juga berp🐬ikir begitu Anda memiliki mobil yang bagus, semuanya menjadi sedikit lebih mudah dan lebih menyenangkan untuk dikerjakan,” jelasnya.

“Tekanan masih ada di balapan, terutama saat Anda bertarung ketat dengan Mercedes untuk membuat keputusan yang tepat. Tapi saya pikir secara keseluruhan, semua orang tahu apa♚ yang harus mereka lakukan dan kami telah mencoba untuk sampai ke tempat ini selama beberapa tahun. Dan tim menunjukkan di masa lalu mereka bisa melakukannya.

“Kami kurang lebih kembali ke tempat yang kami inginkan. Tentu saja, itu tidak pernah sempurna, dan kami masih ingin menjadi lebih kompetitif, tetapi Anda dapat melihat ada orang-orang di tim yang sangat berpengalaman dalam peran i💎ni juga, jadi itu sangat membantu.”

Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

D🌜ibekali mobil yang dapat mengimbangi Mercedes, bahkan lebih cepat di beberapa trek, Verstappen bisa mengadopsi pendekatan baru. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dikuasai Mercedes, dia tidak lag♓i harus mengambil risiko besar untuk menang.

“Ini benar-benar berbeda jika Anda memiliki mobil yang sangat bagus, Anda 🦋berpikir 'oke ini mungkin langkah yang berisiko, haruskah saya benar-benar melakജukannya?'” kata Verstappen.

“Ini semua tentang poin. Anda perlu mencetak po🍸in seti🔯ap akhir pekan, dan tentu saja terkadang itu berarti tempat kedua lebih baik daripada nol poin.

“Kembali pada hari ket💞ika kami memiliki mobil di mana kadang-kadang kami bisa memenan🌱gkan balapan, Anda harus melakukannya dan mengambil risiko untuk mencoba dan mendapatkan hasil itu, karena Anda tahu pada balapan berikutnya Anda tidak akan kompetitif lagi. Jadi pola pikirnya berbeda.”

Melawan Hamilton

Perjuangan Verstappen untuk titel Formula 1 pertamanya tidak mudah, karena ia harus menghadapi Hamilton, salah sat꧃u pembalap F1 terbaik sepanjang masa dengan koleksi tujuh titelnya.

Verstappen mengakui musim ini merupakan peluang terbaik Red Bull untuk memenangi gelar juara dunia pertamanya sejak 2013. Pun demikian, dia tahu dirinya membutuhkan hal spesial untuk m🍌engalahkan Hamilton, yang cuma sekali kalah dalam pertarungan titel sejak 2014.

Sejauh ini, Verstappen dan Hamilton masing-masing sudah mengoleksi tiga kemenangan tahun ini, dan terlibat dalam pertarungan wheel-to-wheel yang menakjubkan di Bahrain, Imola, Portugal, ♎dan Spanyol.

Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

Setelah Hamilton memimpin di ronde-ronde awal, Verstappen mengambil inisiatif dalam pertarungan gelar yang ikonik setelah kemenangan pertamanya d🦩i Monte Ca🦩rlo, dilanjutkan 26 poin penting di Paul Ricard.

Verstappen bisa saja unggul lebih jauh di depan jika dia tidak mengalami kegagalan ban yang dramatis sa🦩at memimpin Grand Prix Azerbaijan dengan lima lap tersisa.

Persaingan yang intens di trek menampilkan beberapa tontonan menarik dari itu, meski pada akhirnya keduanya memiliki rasa hormat yang besar satu sama lain. Tapi jika boleh m🅠emilih siapa yang lebih baik, Verstappen tidak ragu mengatakan dirinya adalah pembalap yang lebih cepat dari keduanya.

Menanggapi klaim Hamilton di Baku bahwa Red Bull memiliki mobil yang lebih baik, Verstappen mengatakan kepada wartawan baꦬhwa dia akan dua persepuluh lebih cepat dari Hamilton jika mereka berada di mobil yang sama.

“Itu hanya balasan karena dia terus mengatakan Red Bull lebih cepat dari mobilnya, jadi saya seperti 'Saya senang untuk bertukar dan kita akan melihat perbedaannya',” kata Verstappen tent𒆙ang komentar pasca-balapannya.

“Ini hanya sedikit pembicaraan dari kedua belah 𓆉pihak, dan itu tidak apa-apa. Anda harus percaya pada kemampuan Anda sendiri dan saya yakin saya yang tercepat, tetapi dia juga percaya dia yang tercepat.

“Mungkin pembalap lain seperti Lando dan Charles berpikiran sama. Saya pikir itu cukup normal. Ada begitu banyak pembalap bagus di luar sana yang menurut saya jug♔a bisa memenangkan tujuh gelar,” tambahnya.

“Saya menikmati bertarung dengan Lewis, tetapi saya juga akan menikmati bertarung dengan Fernando [Alonso], Sebastian [Veꦅttel], Charles [Leclerc], atau Lando [Nꦕorris] jika mereka berada di mobil itu.

“Anda harus selalu melawan pesaing Anda dan tentu saja Anda mencoba untuk berada di depan m𒅌ereka. Bagi saya, senang bisa balapan melawan🍒 pembalap yang sangat bagus.”

Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

Mengapa dia tidak menganggap F1 terlalu serius?

Meskipun Verstappen sangat bertekad untuk mencapai ambisinya memenangi gelar juara dunia, ia tidak 𒊎siap untuk membiarkan F1 mendominasi♎ hidupnya. Max dianggap sebagai talenta sekali dalam satu generasi dan diperkirakan akan memenangkan banyak kejuaraan dunia sebelum pensiun.

Dalam beberapa tahunꦓ terakhir, Hamilton telah menulis ulang buku rekor dengan tujuh gelar juara dunia dan 98 kemenangan, yang masi🌊h bisa bertambah, untuk menjadi pembalap F1 paling sukses sepanjang masa.

Meski Ver🅰stappen dipandang oleh banyak orang sebagai pembalap yang paling mungkin mengancam rekor tersebut, dia menegaskan dia tidak peduli dengan stat🐼istik.

“Bahkan jika saya tidak [memenangkan gelar], itu tidak aಞkan membuat hidup saya lebih sengsara atau apa pun,” katanya.

“Saya melakukan apa yang saya nikmati dan Anda membutuhkan keberuntungan dalam hidup Anda untuk berada di tempat yang🍨 tepat pada waktu yang tepat untuk waktu yang lama, dan beberapa era lebih lama dari yang lain.

“Terkadang ada lebih banyak persain🎐gan dan Anda memiliki tahun-tahun di mana Anda be﷽rjuang untuk gelar dengan tim yang berbeda, dan terkadang itu seperti dominasi oleh satu tim, tetapi Anda melihatnya di setiap olahraga.

“Jika Anda berada di era yang salah, saya tidak akan mengatakan Anda kacau, t🎉etapi kecil kemungkinan Anda dapat🅘 mencapai statistik tersebut. Bagi saya, itu tidak mendefinisikan pengemudi terhebat yang pernah ada.

“Siapa pembalap terhebat yang pernah ada? Saya tidak tahu, mung𝔉kin itu Graham Hill atau Jim Clark, Michael Schumacher atau mungkin Aryton Senna. Pada akhirnya itu tidak masalah karena mereka semua memiliki kehebatan tersendiri.

“Saya hanya ingin memenangkan balapan sebanyak yang saya bisa. Tentu saja saya berharap untuk memenangkan kejuaraan tet𒉰api jika tidak, pada akhirnya, saya masih mencintai apa yang saya lakukan dan itulah yang paling penting.”

Pemenang balapan Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB16B merayakannya di parc ferme.
Pemenang balapan Max Verstappen (NLD) Red Bull Racing RB16B merayakannya di parc ferme.
© FIA Pool Image for Editorial Use

Verstappen melihat tidak ada gunanya menetapkan tujuan spesifik♉ untuk karir F1-nya “karena Anda tidak dapat benar-benar mengendalika🍌nnya”.

"Ini sedikit berbeda dengan maraton, seperti lari," tambah Verstappen. "Kami sangat bergant🎀ung pada material [mobil] pada akhirnya sehingga Anda perlu memiliki sel♌uruh paket untuk berhasil. Banyak pembalap di F1 yang cukup bagus untuk memenangkan gelar tetapi mereka tidak memiliki mobil. Ini situasi yang sedikit rumit.”

Dan Verstappen bersikeras dia akan puas mengakhiri waktunya di F1 den🐲gan hanya satu gelar dunia atas namanya.

“Jika itu satu-satunya kesempatan saya untuk mendapat꧃kannya dan saya mendapatkannya, tentu saja saya akan sangat senang [karena] F1 hanyalah salah satu bagian dari hidup Anda,” katanya.

“Saya pikir banyak orang menganggapnya terlalu se♋rius. Segala sesuatu yang terjadi di F1, jika Anda tidak tampil di sana atau Anda tidak bahagia, itu mempengaruhi kehidupan pribadi mereka dan saya pikir itu tidak seharusnya.

“Saya memiliki kehidupan pribadi yang baiꩵk selain F1 dan bagi saya, itu bekerja sangat baik untuk memisahkan keduanya.”

Terinspirasi Cristiano Ronaldo

Max Verstappen saat ini tengah menuju puncak performanya sebagai pembalap, dan seperti yang telah ditunjukkan Hamilton, usia tampaknya tidak menjadi penghalang, dengan pria Inggris itu masih bisa sangat kompetitif di usia 36 tahu𒅌n.

Mengingat Ve💯rstappen sudah berada di level yang sangat tinggi dengan potensinya yang tampaknya tak terbatas, sulit untuk membayangkan seberapa bagus dia 10 tahun dari sekarang. 

Tapi, sedekat apa Verstappen menggambarkan perkemb𝔉angannya saat ini dari puncak karier?

Ekslusif Max Verstappen: Mindset Juara Dunia F1 Masa Depan

“Saya pikir dalam﷽ hal kecepatan murni, saya tidak berpikir Anda ben⛦ar-benar meningkat banyak karena Anda memiliki bakat itu, atau tidak,” jawabnya ketika ditanya pertanyaan itu.

“Anda tidak bisa cepat satu tahun dan kemudian lebih lambat. Ini lebih seperti berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun, saya pik🍃ir Anda lebih memahami mobil, ban, trek yang pernah Anda l💃alui, situasi buruk dan baik yang Anda alami. Karena pada akhirnya ini semua tentang detail kecil yang membuat perbedaan di Formula 1.

“Itu hanya memberi Anda sedikit lebih banyak kepercayaan diri, persiapan, dan pemahaman di saat-saat menentukan untuk mengeluarkan lap yang bagus, atau hanya m♊enjadi kompetitif secara umum. Saya pikir itu semakin baik setiap tahun, dan Anda tidak pernah berh𒁃enti belajar. Ketika Anda berusia 35 atau 36 tahun, Anda memiliki pengalaman itu di dalam tas Anda.”

Verstappen menggunakan analogi seorang pemain bola, yang dapat ༺kehilangan kecepatan seiring bertambahnya usia, dan m🤪engandalkan kombinasi pengalaman yang tak ternilai dan bakat alami mereka untuk membaca permainan lebih baik sebelumnya.

Salah satu referensinya adalah pemain Tim Nasional Portugal, Cristiano Ronaldo, yang baru-baru ini mencetak rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Kejuaraan Eropa pada usia 36♚ tahun.

“Ini seperti pemain sepak bola, terkadang mereka bisa kehi👍langan sedikit kecepatan, tetapi mereka dapat mengimbanginya dengan membaca situasi lebih baik dari mungkin lima tahun sebelumnya, di mana mereka mungkin akan berlari se𒉰dikit lebih cepat tetapi tidak sepenuhnya memahami kesadarannya,” jelasnya. .

“Ba⭕gi saya, saya pikir Ronaldo adalah contoh yang luar biasa. Yang pasti dia tidak pada kecepatan yang sama seperti lima atau enam tahun lalu, karena Anda melambat ketika Anda bertambah tua, dalam hal berlari murni.

“Tapi saya pikir dia meningkat dengan kesadaran dan hanyaไ dengan pengalaman yang dia miliki di lapangan mis♚alnya.”

Wawancara oleh Lewis Larkam

Remote video URL

Read More