FIA Mencari Perubahan Aturan untuk Memberi Presiden Lebih Banyak Kekuasaan

Rincian te♍ntang bagaimana FIA berharap untuk mengubah peraturan yang akan memberikan Presiden Mohammed Ben Sulayem lebih banyak kekuasaanꦰ.

Mohammed Ben Sulayem
Mohammed Ben Sulayem

Badan pengurus F1, FIA, dilaporkan menginginkan perubahan aturan yang akan menꦺangani keluhan et𝔉ika secara langsung oleh Presiden Mohammed Ben Sulayem.

Dorongan amandemen, yang jika disetujui dalam pemungutan suara majelis FI♏A pada tanggal 13 Desember, akan memberi Ben Sulayem lebih banyak kekuasaan, menurut laporan .

Langkah seperti itu akan membuat presiden FIA dan presไiden senat, Carme🐟lo Sanz De Barros, mengawasi segala keluhan etika, bukan senat.

BBC melapꦬorkan hal ini juga akan mencegah komite🔯 audit menyelidiki masalah keuangan secara independen.

Ben Sulayem, yang sedang mempers🐷iapkan kampanye pemilu untuk masa jabatan kedua, mendapati dirinya sebagai pusat beberapa kontroversi seja🌳k ia diangkat menjadi presiden FIA pada bulan Desember 2021.

Presiden FIA menghadapi "pertanyaan tentang keuan𝔉gan kantor pribadinya; pembentukan 'dana presiden' sebesar $1,5 juta untuk membayar klub-klub anggota, ya☂ng memilih presiden FIA", klaim BBC.

Selain itu, Ben Sulayem dibebaskan dari tuduhan melakukan kesalahan menyusul tuduhan bahwa ia mencampuri jalannya dua acara selama mꦫusim 2023🎃.

Yang terbaru, ia menjadi sorotan menyusul beberapa ke💮pergian mengejutkan da🌸ri pejabat tinggi FIA.

Menjelang Grand Prix Las Vegas beberapa minggu lalu, berita mengejutkan munc꧒ul bahwa direktur balap F1 Niels Wittich telah dicopot dari ja🐽batannya dengan tiga balapan tersisa.

Kemudian per♍siapan menuju Grꦑand Prix Qatar dibayangi oleh dua kepergian selanjutnya; Janette Tan - yang ditetapkan untuk memulai debutnya sebagai direktur balap F2 akhir pekan lalu - dan Stewards Tim Mayer.

Pada bulan Mei, Natalie Robyn mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala🃏 ek🦩sekutif setelah hanya 18 bulan menjabat, setelah mengemukakan kekhawatiran tentang tata kelola organisasi.

Presiden FIA berselisih dengan para pembalap

Ben Sulayem juga telah menimbulkan kehebohan di kalangan pembalap F1, yang khawatir mereka tidak diberi tahu tentang keputu♔san penting dalam FIA.

Direktur GPDA George Rus🃏sell meminta kejelasan lebih lanjut dari FIA yang menurutnya telah membuatnya bertanya-tanya "siapa yang akan dipecat selanjutnya".

Namun Ben Sulayem menanggapi kekhawatiran para pembalap dengan menegaskan bahwa 𒁏cꦐara ia menjalankan FIA “bukan urusan mereka”.

"Dengan segala hormat, saya adalah seorang pembalap. Saya menghormati pa🦄ra pembalap. Biarkan mereka melaju dan berkonsentrasi pada apa yang terbaik bagi mereka, yaitu balapan," kata Ben Sulayem kepada Motorsport di Qatar.

"Baiklah, Anda ingin tahu berapa banyak yang kami bayarkan untuk grassroot? Saya akan memberi tahu Anda: 10,3 juta [euro] yang kami investasikan untuk akar rumput tahun lalu. Saya pikir itu uang yang banyak. Pada tahun 2024, hingga saat in🌺i, lebih dari 10 juta. Kembali ke akar rumput. Di gokart."

Bos Mercedes Toto Wolff mengejek drama terkini seputar FIA, dengan 𒐪menyindir badan pengatur tersebut dapat memiliki "reality show" sendiri.

Read More