Racing Point ganti nama jadi Aston Martin

Stroll, miliarder asal Kanada, memimpin sebuah konsorsium u🌃ntuk membeli skuad Force India yang sedang berjuang dari ancaman kebangkrutan pada Agustus 2018, menandai evolusi Racing Point musim 2019.
Ayah dari pebalap Lance Stroll it🎀u memang telah dikaitkan dengan investasi potensial ke Aston Martin dalam beberapa waktu terakhir ini lantaran anjloknya harga saham pabrikan.
Dalam pernyataan yang dirilis Aston Martin pekan lalu, dikonfirmasi b♔ahwa konsorsium pimpinan Stroll telah menyetujui kesepakatan untuk mengambil alih kepemilikan saham sebesar 16,7 persen di ൩perusahaan.
Dokumen investasi juga mengonfirmasi Aston Martin telah menandatangani termsheet yang mengikat secar🧸a hukum, di mana Racing Point akan menjadi tim pabrikan Aston Martin F1 yang berlaku mulai 2021. Perjanjian ini untuk jangka waktu 10 tahun awal dan Aston Martin Lagonda akan menerima keuntungan ekonomi dalam tim.
Stroll diyakini tertarik menghidupkan kembali nama merek blue-chip di F1 sebagai bagian dari pengambilalihan awal Racing Poin﷽t, tetapi tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menggunakan nama Brabham atau March.
“Saya sangat senang bahwa saya, dan mitra saya di Konsorsium, telah mencapai kesepakatan dengan Dewan dan pemegang saham utama untuk melakukan 𓆏investasi jangka panjang yang signifikan ini,” paparnya.
“Aston Martin L꧂agonda membuat beberapa mobil mewah paling ikonik di dunia, dirancang dan dibangun oleh orang-orang yang sangat berbakat. Investasi kami menopang keamanan finansial Perusahaan dan memastikannya akan beroperasi dari posisi kekuatan finansial.
“Saya, dan mitra saya, sangat ♉percaya Aston Martin adalah salah satu merek mobil mewah global. Saya percaya bahwa ♑kombinasi modal dan pengalaman saya baik dari industri motor dan membangun merek global yang sangat sukses akan berarti bahwa, seiring waktu, kami memenuhi potensi Aston Martin Lagonda,” imbuh Stroll.
Pergantian nama Racing Point menjadi Aston Martin sekaligus menandai kembalinya ke F1 sejak 1✤960, ketika privateer menurunkan mobilnya pada sejumlah balapan, namun gagal mendula𝕴ng poin. Dalam beberapa tahun terakhir, Aston Martin telah memfokuskan upaya di ajang mobil sport, khususnya FIA World Endurance Championship (WEC), tampil di kelas GTE-Pro dan akan memasuki kelas Hypercar baru musim 2020-21.
Bersamaan dengan pengumuman ini, juga menegaskan Aston Martin akan mengakhiri perjanjian kemit🦹raan dengan Red Bull Racing akhir 2020. Pun demikian, tetap berkomitmen untuk pengiriman mobil Valkyrie yang dikembangkan bersama pada akhir tahun.