Alonso Menolak Anggapan Soal Kebahagiaanya di Formula 1

Fernando Alonso kembali ke grid F1 musiꦍm lalu bersama Alpine setelah absen selama dua tahun. Masih teringat di ingatan bagaimana Alonso tampak frustrasi dengan olahraga setಞelah 'berdarah-darah' pada stint keduanya bersama McLaren, dan ingin mencari tantangan baru di kategori lain.
Setelah berkompetisi di World Endurance Championship dan balapan ikonik laꦏin termasuk Le Mans 24 Jam, Indy 500 dan Reli Dakar, Alonso memutuskan turun gunung ke Formula 1 bersama skuat Enstone, yang memberinya gelar juara dunia 2005 dan 2006.
Alonso menikmati musim comeback yang kuat, meraih podium pertamanya sejak 2014 dan menjadi aktor penting saꩲat Alpine meraih tempat kelima dalam klasemen konstru𝔉ktor.
Namun, Alonso tidak setuju dengan anggapan bahwa s♏aat ini dia lebih menikmati kariernya di Formula 1 setelah dua tahun menepi, dengan mengatakan: “Saya mungkin tidak setuju dengan itu, karena ketika saya bergabung dengan Ferrari, saya mendapat pertanyaan yang sama persis dari kalian.
“Saya ingat betul, menjawab pertanyaan [seperti] 'Mengapa Anda merasa sangatꦚ bahagia sekarang? Apakah berada di tim Italia dan Andaꦡ orang Spanyol, itu lebih cocok dan Anda merasa bahagia?'
“Dan saya berkata 'Ya, mungki♊n karena itu, kami memiliki selera humor yไang sama, kami memiliki karakter Latin yang sama, jadi mungkin itulah alasan mengapa saya bahagia'.
“Kemudian saya kembali ke McLaren pada tahun 2015, dan itu adalah komentar yang sama - 'Mengapa kamu begitu bahagia sekarang? Karena di Ferrari, Anda merasa sedikit kecewa dalam dua tahun terakhir dan frustrasi, dan sekarang Anda tampaknya bahwa bahkan jika Anda tidak bertarung untuk kejuaraan dan itu a🌼dalah musim yang buruk dari Honda dll, Anda masih cukup senang di luar trek, jadi mengapa perubahan itu dari Fernando?'
“Dan kemudian ketika saya berada dalam Endurance (WEC), atau Dakar, atau Indy, 'Mengapa kamu jauh lebih santai seꦚkarang? Di Formula 1, Andꦿa tampak frustrasi?' Dan sekarang komentarnya sama.”
Semua berawal dari 2007...

Pria berusia 40 tahun itu percaya bahwa persepsi keliru seputar kebahagiaanya dimulai dari musim 2007 yang penuh tensi di McLaren bersama rekan setimnya saat itu, Lewis Hamilton, yang kala itu berstaജ⛦tus rookie.
“Saya pikir dari tahun 2007 dan bertarung dengan Hamilton di tim Inggris, di lingkungan Inggris, itu adalah pesan yang salah y𒊎ang orang rasakan dan orang-orang sebarkan tentang saya. Bahwa dari tahun 2007, semua orang terkejut tentang betapa baik perasaan saya dan betapa bahagianya saya,” jelas Alonso.
“Saya tidak banyak berubah. Sa🐓ya senang hari ini tetapi saya tidak berpikꦆir saya tidak bahagia di musim lalu.
“Saya lelah pada 2018, itu ▨pasti. Itu sebabnya saya menghentikan Formula 1, karena saya me🍸miliki hal-hal lain di kepala saya. Tapi saya masih menikmatinya dan saya memiliki musim yang fantastis juga di tahun 2018.
“Dengan Zak [Br🐎own༺, McLaren CEO], saya ingat kami merencanakan Indy 500 di '17, dan kemudian dengan Stoffel [Vandoorne], kami memiliki hubungan yang fantastis di '18.
"Kami bersenang-senang, bahkan jika saya pensiun, masih banyak hal yang terjadi. Saya orang yang bahagia, bahkan jika pesan ini tida⛦k sampai ke semua orang."

Joining mahbx.com in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of th⛎e Indonesian articles on the site.