Idolai Rossi, Fernandez Justru Jadikan Marquez Referensi

Augusto Fernandez memang mengidolakan Valentino Rossi, tetapi dia justru menjadikan Marc Marquez sebagai referensi gaya balapnya.
Marquez, Rossi, Dutch MotoGP
Marquez, Rossi, Dutch MotoGP

Pembalap Tech3 GASGAS Augusto Fernandez menikmati performa MotoGP terbaiknya sejauh ini dengan finisꩲ keempat pada putaran terakhir di Le Mans.

Fernandez melesat dari P12 untuk finis keempat menjadi buah bibir atas penamp🐬ilan cemerlangnya 💯karena menjadi KTM teratas di Prancis.

Remote video URL

Meski mengakui dirinya mengidolakan Valentino Rossi, Augusto mengaku dia justru menjadikan sang rival, Marജc Marquez, sebagai referensi dalam gaya balapnya.

 "Marquez se🎶lalu menjadi orang yang paling mempengaruhi saya dalam hal🍒 berkendara," katanya kepada .

“Saya tumbuh bersama ꧋Valentino sebagai idola, karena dialah yang saya lihat sering menang, tetapi ketika Marc tiba, saya berkata: 'Saya ingin membalap seperti Marc'.

“Mungkin maksud Valentino lebih, tapi saya ingin melakukan hal-hal yang dilakukan Marc. Saya masih berpikir diꦡa yang terbaik. Sejak dia memulai di kelas 125cc, dia mencoba untuk meniru caranya membalap dan m🍌elakukannya."

Augusto Fernandez, MotoGP, French MotoGP, 13 May
Augusto Fernandez, MotoGP, French MotoGP, 13 May

ꦓRasa hormat Fernandez kepada Marquez tak m𒈔enghentikannya juga mengidolakan Rossi.

“Kami telah menempuh tiga atau empat tahun untuk 100km Champions,𒆙” katanya. “Hal lain yang brutal. Pergi ke rumahnya untuk pertama kali sungguh luar biasa. Saya berharap untuk p꧃ergi lebih banyak tahun.

“Apa yang harus kamu perhatikan? Coba terapkan kepribadiannya dan bagaimana dia tahu bagaimana menangani setiap situasi. Di luar jalur adalah apa yang har🤡us Anda coba terapkan.”

Fernandez menaꦿng di Le Mans tahun lalu untuk memulai kemenangan kejuaraan Moto2, kemudian tampil mengesankan lagi ꦰdi Prancis tahun ini.

Itu menjadi momen yang mengubah ཧkariernya setelah tahun-t𝔉ahun awal yang menurutnya sangat sulit di Moto2.

“Itu adalah dua tahun yang sangat sulit,” renungnya. “Dan saya bekerja sama atau lebih untuk menjadi yaꦜng teratas. Kami tidak mengerti mengapa kami tidaꦯk menang. Saya lebih menghargainya.”

Read More