Martin Coba Pulih dari Dua Akhir Pekan yang "Sangat Menyakitkan"

Jorge Martin meyakini dia telah membuat pilihan ban yang tepat di MotoGP Australia, tetapi empat lap terakhir seperti 'mimpi buruk'.
Jorge Martin, Pramac Ducati MotoGP Buriram 2023
Jorge Martin, Pramac Ducati MotoGP Buriram 2023

Pembalap Pramac Ducati itu gagal meraih kemenangan dua Grand 🧜Prix terakhir setelah jatuh saat memimpin di Mandalika, sebelum memimpin 🌊semua kecuali satu lap di Phillip Island.

Kemenangan sprint Martin di Mandalika membuatnya b🎉erada di puncak klasemen untuk pertama kali dalam karirnya, tapi itu berlangsung kurang dari 24 jam saat ia terjatuh saat memimpin Grand Pri🐷x dengan selisih lebih dari tiga detik.

M🅰artin kemudian menggunakan ban bel﷽akang Soft di Phillip Island yang tampaknya merupakan pilihan baik sampai gripnya memburuk dengan empat lap tersisa.

“Sungguh menyakitkan, dua akhir pekan terakhir ini,” kata Martin. “Satu karena tabrakan, lalu s😼aya salah ambil ban.

“Tetapi saya cepat, ini membuat saya tetap hidup, mengetahui bahwa saya memiliki kecepatan. Mentalitas saya s🎀elalu menyerang, mencoba memenangkan kedua balapan.

“Saya yakin bahwa saya mengambil pilihan yang tepat. E🐲mpat lap terakhir adalah mimpi buruk yang buruk. Saya menggunakan seluruh kemampuan saya untuk tidak terjatuh, dan menjadi cepat pada ban tersebut.

“Terkadang ketika Anda melaju kencang dengan kedua ban, sulit untuk memahaminya. Saya mengambil 🔯pertaruhan itu - namun, bagi saya, itu bukanlah pertaruhan, namun saya pikir itu adalah pilihan yang tepat.”

Martin sejak itu tertinggal 27 poin di belaka🍌ng Fran🐎cesco Bagnaia hanya dalam dua balapan.

Kedua pebalap Ducati, sepanjang ܫmusim ini, memiliki kecepatan yang sangat seimbang karena Bagnaia lebih unggul sebelum Martin meraih enam kemenangan dalam delapan balapan (termasuk Sprint Race).

𓆉Bagnaia sendiri kini tidak melakukan kesalahan, namun Martin melakukannya di saat-saat krusial.

Meski persaingannya sengit karena kedua pebalap ingin menjadi yang teratas di Ducati, Martin juga mengakui bahwa tidak ada alasan bagi keduanya untuk tidak 🦩berbicara.

“Tidak ada alasan mengapa kami tidak berbicara satu sama lain,” tambah Martin. “Di trek kami mencoba un💛tuk mengalahkan satu sama lain.”

Read More