Direktur Teknis Yamaha Ungkap Filosofi yang Dia Bawa dari Ducati
Max Bartolini telah menjelas⛎kan filosofi Ducati yang rencananya akan ia adopsi di Yamaha.

Max Bartolini mengakhiri hubungan 20 tahun dengan Ducati untuk menjadi Direktur T♌eknis Yamaha.
Kehadiran pria Italia itu sangat penting bagi Yamaha dalam upaya kebangkitannya di MotoGP, sedemikiꦉan rupa bahkan sampai meyakinkan pembalap bintang Fabio Quartararo untuk bertahan dengan skuat Iwataဣ.
Menjadi bagian penting dari pabrikan yang kini mendominasi MotoGP, Bartolini menceritakan kepada tentang filosofi Ducati yang ingin d♒ia adopsi di Yamaha.
“Terlepas dari pengalaman; cara untuk selalu m♔engejar, mencoba untuk melaju lebih cepat, untuk berkembang, bahkan melalui hal-h💛al kecil," ungkapnya.
“Memahami dan meningkatkan:𝕴 inilah mesin utama yang menggerakkan Ducati saat ini dan mungkin yang membuat perbedaan dibandingkan yang lain.
“Saya datang den🌳gan ide untuk mencampur dua cara kerja🍷.
“Yamaha memiliki serangkaian 𝓰hal yang san❀gat positif, hal yang sama berlaku untuk Ducati, termasuk kecepatan, reaktivitas, kecerdikan.
“Dengan mencampur dua budaya, Anda bisa mendapatkan yang terbaik dari keduan🔴ya, seiring berjalannya waktu.
“Kami selalu ingat bahwa Ducati membutuhkan waktu bebera𒀰pa tahun untuk memperbaiki dirinya, dan hal itu dimulai dari dasar yang mungkin lebih sederhana daripada yang kami miliki di sini."
Bartolini mengatakan tentang motor MotoG𝔉P Yamaha saat ini: “Dasar mekanis motornya sendiri cukup bagus, mungkin kami 🍷sedikit terjebak pada beberapa hal.
“Di si𒆙si lain [di Ducati] ada potensi yang berbeda dan strukturnya hampir selᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚᩚ𒀱ᩚᩚᩚuruhnya berdiri, Gigi Dall'Igna sangat bagus dalam mengarahkannya ke arah yang benar.
“Tan꧋pa dia, mungkin hal itu tidak mungkin terjadi."
Bartolini berkata tentang perubahan༺ di dalam Yamaha: “Kami menౠgubah cara kami bekerja, berpikir, mendekati berbagai hal, dan itulah yang membutuhkan waktu paling lama.
“Pendekatan umum Yamaha berasal dari budaya lain, mereka sedikit lebih konservatif,൲ lebih lamb𒉰at.
“Benar kata pepatah, orang Jepang berpikir 10 kali sebelum mengerjakan sesuatu, tapi kita sebalikn💙ya.
“Perubahan sikap adal📖ah hal yang menurut saya paling berhasil, dan paling pe🐻nting."
Bartolini melanjutkan: “♏Saya belum pernah melihat perusahaan sebesar itu. D🔥i Iwata mereka adalah raksasa, lingkungan balapnya tidak terlalu berbeda dengan di Ducati.
“Di Borgo Panigale, departemen balap adalah inti bisnis dari segalanya, sedangkan Yamaha adal⛎ah perusahaan yang m🦄engutamakan produksi, dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa hal itu menakutkan.”
Proyek MotoGP Yamaha mulai memudar setelah gelar Quartararo tahun 2021, dan ketida🌸kmampuannya untuk mengimbangi Ducati pada tahun berikutnya.
Namun mereka te🌊lah mengakuisisi tim satelit Pramac, yang meningkatkan eksistensi mereka menjadi empat motor di grid p﷽ada tahun 2025.
Yamaha juga mengonfirmasi renꦏcana mereka untuk mengembangkan mesin V4, yang tidak akan menjadi solusi jangka pendek,ღ namun menunjukkan keseriusan mereka untuk kembali jadi kekuatan dominan di MotoGP.

Joining mahbx.com🎐🌌 in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.