Sudah Koleksi Podium MotoGP, Jorge Martin Jaga Ekspektasi

Jorge Martin mendapat transisi mulus dengan Ducati GP21 berkat satu podium dan pole MotoGP, namun ia menegaskan tidak akan mengubah targetnya.
Jorge Martin , MotoGP race, Doha MotoGP, 4 April 2021
Jorge Martin , MotoGP race, Doha MotoGP, 4 April 2021
© Gold and Goose Photography

Rookie MotoGP Jorge Martin menegaskan dia tidak akan mengubah targetnya untuk b💃alapan mendatang, meski meraih pole dan podium yang menakjubkan di Qatar.

Pembalap Pramac Ducati itu menuntaskan debut di posisi ke-15, meski melakukan start yang sangat brilian pada debut MotoGP-nya di GP Qatar. Dan satu pekan sesudahnya, pemuda Spanyol itu mera🧸ih pole, memimpin 18 dari 22 lap, dan finis ketiga setelah didahului Fabio Quartararo dan Johann Zarco.

Semuanya bisa terjadi dalam balapan, kata Martin𓆏. "Anda bisa menang atau Anda bisa seperti akhir pekan lalu ketika saya berusia 15 tahun. Yang pasti saya tidak berharap berada di posisi terde🃏pan dan naik podium di balapan kedua saya [tetapi] saya pikir target saya tetap sama, untuk berada di sepuluh besar.

“Sekarang kita pergi ke [Portimao] trek di mana saya hampir tidak pernahꦅ berkendara. Saya perlu memahami motornya, saya perlu memahami banyak hal. Untuk saat ini, berada di sepuluh besar sudah cukup baik bagi saya. Mungkin setelah tujuh balapan di tengah musim, target saya akan sedikit lebih tinggi."

Remote video URL

Martin, juar✨a Moto3 2018, dikontrak oleh Ducati untuk tahun 2021 pada awal tahun lalu, bahkan sebelum dia memenangkan balapan di kelas Moto2.

Pembalap Spanyol itu kemudian meraih dua kemenangan Moto2 musim lalu, tetapi meliha♏t harapan gelarnya rusak ketika ia melewatkan dua balapan karena Covid dan harus puas di posisi kelima secara keseluruhan.

Program tes pramusim MotoGP yang terpotong mem🌞buatꩲ Martin dan pemula lainnya hanya memiliki waktu lima hari untuk mempelajari mesin mereka sebelum putaran pembukaan.

"Sebenarnya, sejak tes pertama saya merasa cukup oke dengan Ducati, katanya tentan♎g GP21 di🍸 pabrikan," ujar Martin. "Saya tidak kompetitif tetapi setiap hari saya semakin dekat. Dari 1,2, kemudian 1,0, lalu 0,9, dan sekarang saya naik podium.

"Ducati adalah motor terbaik yang pernah saya kendarai karena Anda bisa melaju sekuat tenaga! Anda bisa mencapai batas dengan cara yan𒊎g luar biasa, Anda bisa mengerem sangat terlambat, Anda bisa berbelok sangat cepat. Saya sangat menikmati momen in🥀i, saya menikmati gaya berkendara saya dengan motor ini."

Salah satu faktor pembantu pembalap 23 tahun itu membuat kemajuan𒁃 konsan bersama Ducati adalah awal yang sulit di Moto2 dengan menggunakan sasis KTM pada tahun 2019, di mana ia pernah menjajal sampai tujuh fram berbeda dalam empat ba💛lapan.

“Saya pikir hal utama untuk menjadi sedikit lebih nyaman dengan Ducati setelah waktu yan♉g singkat adalah dengan Moto2 saya mencoba tujuh frame dalam empat ba🦩lapan,” ungkapnya.

"Untuk rookie di Moto2, mencoba begitu banyak motor berbeda pada ta♏hun pertama saya agak sulit. Sangat sulit untuk memahami setiap manuver yang dilakukan pabrikan pada tahun itu.

"Ngomong-ngomong, saya pikir dengan Ducati, ketika Anda masih pemula, Anda hanya perlu melakukan putaran, mencoba memahami mo🍸tornya dan membiasakan diri dengan motornya. J🦄angan mencoba menyesuaikan motor dengan gaya Anda, setidaknya di awal.

"Yang pasti, ketika kami mengembangkan motor lebih banyak dan juga gaya saya, kami perlu mendapatkan keduanya di jalur yang sama, tapi untuk saat ini moꦅtornya bekerja dengan baik dan itulah me﷽ngapa saya merasa nyaman."

Martin finis di urutan keenam pada final musim Portimao Moto2 November lalu. Dia saat ini memimpin klasemen MotꦰoGP Rookie of the Year 2021 dengan selisih enam poin di atas juara bertahan Moto2 Enea Bastianini, yang mengendarai GP19 untuk Esponsorama Duca🐎ti.

Read More