Petrucci Tertimpa Nasib Buruk di Etape Kedua Dakar

Ban kempes dan suspensi patah membuat Stage kedua Reli Dakar 20🦩25 menjadi sulit bagi Danilo Petrucci.

Danilo Petrucci's truck, 2025 Dakar Rally. Credit: Frederic Le Floc’h/DPPI.
Danilo Petrucci's truck, 2025 Dakar Rally. Credit: Frederic Le Floc’h/DPPI.

Debut Danilo P⛄etrucci di balap mobil bulan ini mengalami kemunduran di tahap 🤪kedua Reli Dakar 2025.

Pebalap Italia, yang terkenal membalap untuk KTM di Da🌳kar 2022 dan memenangi satu etape, berkompetisi untuk tim MM Tec𓃲hnology dalam kru yang dipimpin oleh Claudio Bellina, pemilik perusahaan transportasi Italia Italtrans yang telah lama menjadi sponsor utama tim Italtrans Racing Moto2.

Petrucci dit♒unjuk sebagai me🌸kanik tim, Bellina sebagai pengemudi, dan anggota ketiga, Marco Arnoletti, adalah navigator untuk truk #608.

Ketiganya mengakhiri tahap pertama reli di posisi keenam, dan menjalani hari pertama tanpa masalah pada tahap kronograf 48 jam ya♚ng menjadi ujian kedua Dak🎶ar tahun ini.

Namun, pada hari kedua Tahap 2 truk #608 m🌱enghadapi berbagai masalah, mulai dari masalah navigasi hingga suspensi rusak.

“Akhirnya 48h chr𒅌ono te𝔍lah hadir,” tulis Petrucci dalam unggahan Instagramnya.

“Kemarin bagus, tidak ada masa♍lah dan berjuang untuk posisi ಞkeenam.

“Hari ini saya mengawali denga🐲n baik, berjuang untuk posisi lima besar meskipun ada sed🐷ikit kebocoran pada roda depan kanan. 

"M🌌engetahui bahwa kami harus melaju di bukit pasir, saya memberikan perintah kepada Claudio [Bellina] dan dengan sistem udara saya berhasil memompa ban yang bocor dengan tekanan yang tepat.

“Kemudian sekitar 720 km ada titik navigasi yang sulit dengan banyak mobil di sekitar mencari jalan yang benar dan banyak debu.൲ Kami kehilangan arah dan sayangnya Claudio tetap terjebak di gundukan pasir.

“Kami menggali pasir selama satu jam dan kami berhasil memindahkan truk. Kami bergabung kembali dan saya mulai mengemudi🦩 untuk bagian cepat terakhir.”

Setelah pulih dari gundukan pasir, keadaan teru🌱s berjalan buruk🎶 bagi tim Italtrans.

“Tiba-tiba suspensinya rusak dan memutus sistem udara dan kami kehilangan roda🐻 kanan depan,” kata Petrucci.

“Tidak hanya itu, tanpa sistem udara mustahil untuk mengembang bantalan untuk mengganti ban. Claudio dan Marco [Arnoletti] menemukꦿan cara untuk mengembang bantalan dan kami mengganti roda. Tanpa suspensi, kami mengakhiri etape dengan kecepatan rendah.”

Petrucci masih mampu menemu𒉰kan hal positif di hari yang jelas penuh tant⛦angan.

"Seperti biasa, Dakar adalah pelajaran hidup," katanya. "Anda tersesat dan tidak tahu dari mana Anda berasal dan ke mana Anda harus pergi. Atau Anda merusak sesuatu dan Andaꦍ pikir semuanya hilang.

“Namun seperti dala🐻m kehidupan, saat Anda putus asa, satu-satunya hal yang ingin Anda lakukan adalah terus maju. Masalah menjadi peluang. Peluang untuk selalu maju.”

Setelah tahap kedua yang sulit, Petrucci, Arnoletti, dan Bellina turun ke posisi ke-12 di kelas truk pada peringkat keseluruhan, dan tertinggal lebih dari empat jam dari truk terdepan Martin Macik, Frantisek Tomasek,♒ dan David Sva🗹nda, yang juga berada di bawah tim Teknologi MM.

Read More