Perubahan Pola Pikir Bantu Quartararo Kembalikan Musimnya

Setelah awal꧑ musim 2022 yang lambat 🅰di mana ia hanya mengklaim satu podium dari empat putaran pembuka, Fabio Quartararo tampil sensasional sejak merah kemenangan pertamanya tahun ini di Portimao.
Sejak merebut kembali puncak klasemen di Portugal, Quartararo tidak terhentikan. Bahkan, saat ini ia sudah membangun keunꦰggulan 22 poin atas rival utamanya Aleix Espargaro.
Contohnya bisa kita lihat di Catalunya, meski tidak memiliki kecepatan balapaꦿn sebaik Espargaro atau Francesco Bagnaia, Quartararo tidak terhentikan sejak tikungan pertama untuk meraih kemenangan dominan.
Kedua kemenangannya benar-benar dominan, jenis penampilan yang sulit d♈itiru oleh pembalap lain. Namun, tanda-tanda awal menunjukkan musim yang jauh lebih sulit bisa saja terjadi.
Deng♛an kecepatan tertinggi yang terus membatasi Quartararo, ♊terutama pada balapan seperti Lusail (Qatar) dan COTA (Amerika), pebalap Prancis itu tampak kesal dengan fakta bahwa Yamaha tidak memperbaiki situasi dari 2021.
Namun setelah mengubah pola pikirnya,🐻 kekhawatiran tersebut sudah mulai ditinggalkan, yang pada akhirnya berdampak positif ke penampilannya di trek.
“Pada awal tahun saya tidak benar-benar melakukannya, karena di Qatar dan Argentina khususnya, saya akan mengatakan bahwa saya terlalu banyak mengeluh dan di kepala saya selalu ada fakta bahwa kecepatan tertinggi jauh lebih lamb🧸at daripada yang lain,” kata Quartararo jelang MotoGP Jerman akhir pekan ini.
“Tetapi di Austin, saya memu🧜tuskan untuk benar-benar berhenti dengan mentalitas ini karena saya akan memiliki motor yan📖g sama sepanjang tahun, dan hanya melakukan yang terbaik dengan apa yang Anda miliki.
“Ini pada dasar🌳nya sangat mirip dengan tahun lalu, dan kami bisa mencapai balapan yang sangat hebat, dan saya pikir langkah yang saya lakukan secara mental di Austin tidak membuat saya lebih termotivasi, tetapi lebih fokus.”
Bagnaia: Saya memiliki 11 balapan untuk mengejar gelar
Setelah disingkirkജan Takaaki Nakagami di Barcelona, perburuan gelar yang sudah sulit menjadi jauh leb♚ih sulit bagi Bagnaia.
Pembalap Ducati itu𒁃 k🐓embali terbukti menjadi harapan utama pabrikan Italia itu untuk meraih gelar, meski Enea Bastianini sudah memenangi tiga balapan.
Tetapi DNF yang m🧜ahal (juga jatuh di Le Mans saat berada di urutan 🔯kedua) adalah alasan utama mengapa Bagnaia lebih dari 60 poin di belakang Quartararo. Namun, dengan 11 balapan tersisa, mantan juara dunia Moto2 itu belum putus asa.
Bagnaia men▨ambahkan: “Jika tahun lalu misinya adalah memenangkan kejuaraan, memulihkan 70 poin dalam lima balapan, sekarang tahun ini saya memiliki 11. Ambisinya tinggi, saya tahu seperti apa potensinya.
“Fabio [Quartararo], saat ini, adalah yang terbaik di trek, saya pikir, karena dia mengendarai motornya dengan sempurna. Saya pikir kami bisa menjadi lawan yang hebat baginy𒁃a, dan memulihkan 66 poin saat ini tidak mudah, tetapi kami masih memiliki kemungkinan."

Joining mahbx.com&𒅌nbsp;in 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indones💃ian articles on the site.