Terlalu Kompetitif, Pramac Dianggap sebagai Masalah bagi Ducati
Daya saing Pramac menyebabka🎃n munculnya “retakan” dalam hubungan dengan Ducati, demikian klaimnya.

Pramac Racing beralih ke Yamaha m💃usim dꦍepan, mengakhiri hubungan 20 tahun dengan Ducati.
Penambahan dua motor lagi ke dalam struktur Yamaha dapat membantu perkembangan mereka kembali ke p🧜uncak MotoGP, mereka berharap.
“Ini adalah sebuah investasi dan juga sebuah pencapaian,” ༒kata bos Yౠamaha Massimo Meregalli.
“Struktur Pramac adalah salah satu y🎉ang terba🌠ik di paddock ini. Bersama mereka, kami ingin membangun hubungan yang sangat kuat.
“Target kꦿami bekerja dengan mereka sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dengan tim independen lainnya.
“Empat sepeda di🦩 grid merupakan sebuah keuntungan. Sampai saat ini, kami me🔜mbangun sendiri.
“Kami♑ sudah memberi tahu mereka bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan! T♋ujuan dan semangatnya sangat bagus.”
Sylvain Guintoli dari TNT Sports berkome😼ntar:🌟 “Pramac dihormati oleh seluruh paddock.
“Bagi Yamaha ini adalah kemenangan besar🔥, pencapaian yang luar biasa. Mereka bisa memanfaatkan struktur Pram🐷ac untuk menjadi lebih baik.
“Anda mera𝄹sa bahwa bersama Ducati, mereka te🌼lah mencapai ujung jalan.
“Merꦗeka menjadi terlalu kompetitif. Mereka menjadiꦍ sebuah masalah.
“Mereka menjadi masalah di akhir tahun lalu saat Jor🍌ge Martin bertarung dengan P🎶ecco Bagnaia.
“An𝐆da melihat retakan muncul karena terlalu kompe✨titif.
“Mer🐬eka sampai di ujung jalan, mereka melakukan tugasnya. Sekarang mereka memulai tantangan baru dengan semua pengalaman yang mereka miliki.”
Dia menambahkan: “Ini adalah pꦦerceraian yang damai - tapi tetap saja perceraian.
“Akan ada bebera๊pa sinndiran. Anda tidak menghentikan hubungan🔥 seperti ini tanpa alasan.
“Kami melihat keretakan tahun lalu ketika Martin menantang Bagnai൲a untuk meraih gelar juara, dan Anda sudah bisa merasakan adanya konflik.
“Deng💜an Martin tidak bisa naik? Semua ini🌱 telah selesai.
“Proyek Yamaha bersifat jangka panjang dan, secara finansial, 🃏menarik bagi Pramac. Tida🀅k ada asap jika tidak ada api…”
Pramac gagal m♏enjadi juara MotoGP di putaran final musim lalu ketika Martin🌼 digagalkan oleh Bagnaia.
Martin akan pindah ke Aprilia pada tahun 2025 tetapi bisa membawa #1 bersamanya, jika dia memenangkan kejuaraan musim ini mewakili Pram♈ac.
Tapi, sejak kepindahan mereka ke Yamaha dipastikan, Pramac menuding Ducati sudah tidak lagi percaya pada pengemba✱ngan pebalap🌜 muda.
Pilihan Ducati untuk memilih Marc Marquez untuk tim resmi 2025 mereka telah membuꦫat mereka kehilangan Martin, Marco Bezzecchi, dan Pra🐟mac.

Joining mahbx.com i🦂n 2021 as an Editor for the Indonesian Edition, Derry oversees most of the Indonesian articles on the site.